Klaten – Olahraga Sepatu Roda seolah tak lekang oleh waktu dan kini kembali menjadi sebuah trend. Sepatu roda kali pertama hadir di dunia pada 1743 oleh John Joseph Merlin di sebuah teater di London.
Lalu, pada abad-17 Belanda membawa olahraga sepatu roda sampai ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, pada 1981-1985 dibentuk kepengurusan Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PORSEROSI).
Dari sini, olahraga sepatu roda mulai diikutsertakan dalam perlombaan nasional maupun internasional. Olahraga sepatu roda termasuk aktivitas aerobik yang baik untuk segala usia. Berolahraga sepatu roda juga terlihat keren dan sangat menyenangkan. Tak cuma seru dimainkan, olahraga sepatu roda memiliki beragam manfaat baik untuk kesehatan tubuh.
Perwakilan Pengurus Provinsi Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PORSEROSI) Jawa Tengah mengadakan audiensi dengan KONI Kabupaten Klaten untuk dapat bergabung di dalam keluarga KONI. Acara berlangsung di Ruang Rapat KONI Klaten pada Selasa, 26 Juli 2022 dan dimulai sekitar pukul 12:30.
Dalam pertemuan ini, turut hadir Ketua Dewan Kehormatan KONI Klaten Ir H Otto Saksono, Ketua Umum KONI Klaten H Parwanto ST, Sekretaris Umum KONI Klaten Ir H Tarmuji MT serta Wakil Ketua I Suyanto BA. Sedangkan perwakilan PORSEROSI adalah Sekretaris Umum PENGPROV Jawa Tengah Erlangga Ardianza W ST beserta Vannes Septyan Prayudha, Stefanus Gita SN serta Sefran Kheru.
“Nantinya, setelah kelengkapan berkas administratif, lalu dapat mengadakan MUSKAB (Musyawarah Kabupaten) dan Sepatu Roda akan menjadi anggota kita yang ke-44,” harap Parwanto.
Sepatu Roda merupakan olahraga yang mulai familiar kembali di masyarakat, terbukti dengan telah terbentuknya kepengurusan di 25 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
“Respon dari KONI sendiri, baik, dan untuk minggu ini kita akan bahas dengan komunitas sepatu roda di Klaten yakni Klaten Inline Skate. Di Klaten, perkembangan sepatu roda mengalami pasang surut dikarenakan belum ada wadahnya. Karena Perserosi tidak hanya sepatu roda, ada juga skateboard. Dalam penyusunan kepengurusan, harapan saya dari KONI bisa masuk ke dalam kepengurusan untuk dapat membimbing kita semua,” harapan Sefran.
Di dalam PORSEROSI, terdapat berbagai kelas, yakni Sepatu Roda Cepat (Speed), Sepatu Roda Freestyle, dan Skateboard. Untuk persyaratan bergabung kedalam cabang olahraga (cabor) yakni dengan 3 klub/komunitas.
“Sepatu roda cepat membutuhkan track khusus, jadi untuk pelaksanaan latihan tidak bisa di Klaten, sementara latihan di luar Klaten. Semoga kita dapat memiliki track sendiri kedepannya dan dapat maju seperti daerah yang lain,” imbuh Sefran.
Perkembangan sepatu roda dan skateboard di Klaten mengalami pasang-surut. Pada 2018, atlet Klaten sering memenangi perunggu, tapi karena adanya ketidakjelasan wadah/pengurus, membuat atlet serta orang tua atlet merasa tidak termotivasi.
“Dengan terbentuknya wadah, kita akan memberikan pemahaman kembali kepada orangtua yang anaknya berpotensi prestasi, bahwasanya kita diperhatikan dengan akan bergabungnya kita ke KONI dapat mengembalikan kepercayaan serta keyakinan agar anaknya dapat manjadi atlet binaan kita, dan nanti kita saring guna pembibitan calon atlet baru. Lalu untuk PORPROV tahun depan, kita belum berani target medali tapi target perform dulu, ” tutup Sefran yang juga sebagai Wasit dan Juri Nasional.
Untuk event terdekat adalah Piala Walikota Solo yang akan diselenggarakan pada 20 Agustus 2022.
Erlangga selaku Sekretaris Umum PORSEROSI Jawa Tengah hanya menyalurkan aspirasi teman-teman di Klaten agar dapat terbentuk kepengurusannya dan tergabung di KONI Klaten.
“Ini adalah keinginan dari teman kita semua di Klaten, karena olahraga sepatu roda khususnya di Klaten memunculkan bibit atlet. Responnya dari KONI juga baik dan kedepan dapat saling berkoordinasi. Harapan saya, kepengurusan cabang Klaten adalah solid dan simple,” pungkas Erlangga.